bb
aa

Previous
Next

Tak dapat dipungkiri bahwa tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak masih kerap terjadi di beberapa tempat. Kekerasan yang sering dirasakan oleh perempuan dan anak dimulai dari kekerasan secara fisik, kekerasan mental (psikologis) hingga kekerasan seksual. Maraknya kasus kekerasan menjadi persoalan serius dan masih sering terjadi dimana-mana. Tidak sedikit juga perempuan yang menjadi koban.

Banyak sekali faktor yang menjadi alasan mengapa hal ini tidak pernah mendapatkan ujung cerita, faktor yang menjadi penyebab hal ini terjadi salah satunya adalah sikap intoleransi di daerah yang ditempati. Jika masih banyak warga yang menutup mata dan telinga terhadap kasus yang terjadi di sekitar mereka, maka semakin banyak pula kasus dan kejadian-kejadian tak mengenakan yang akan terjadi dan ini berdampak buruk bagi masa depan korban. Dilansir dari wawancara di Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan keluarga Berencana (DP3AKB) Kota serang “Bahwa tercatat sebanyak 47 laporan kasus masuk per tahun 2022 ini, data ini hanya dari korban yang melapor, masih banyak kasus yang tidak melapor, karna takut dan malu atau bahkan bingung mau lapor kemana,” kata Ibu Shinta Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak.

Sejalan dengan informasi mengenai kekerasan terhadap perempuan dan anak, KKN TEMATIK UPI  Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG’s Desa. Kelompok 190 dengan tema Desa Ramah Perempuan. Kelompok 190B mengusung tema “Terciptanya Lingkungan Masyarakat Ciwaktu Lor Yang Aman dan Nyaman Bagi Perempuan dan Anak” Tema ini ditunjuk kepada masyarakat khususnya perempuan dan anak untuk melakukan pendampingan, sosialisasi, dan edukasi. Adanya program Desa Ramah Perempuan diharapkan mampu menciptakan desa yang mampu memberikan rasa aman dan nyaman khususnya kepada perempuan dan anak, tidak membeda-bedakan gender karna perempuan pun mempunyai derajat yang sama. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin, 01 Agustus 2022. 

Mereka melakukan beberapa kegiatan dimulai dari survei pendapat kepada warga setmpat dengan pengisian kuesioner tentang kekerasan terhadap perempuan dan anak, menyebarkan informasi terkait bentuk-bentuk kekerasan juga bagaimana penanganan pengaduan kekerasan dalam sebuah infografis berbentuk selembaran yang ditempelkan di setiap sudut lingkungan Ciwaktu Lor hingga penyuluhan kepada ibu dan anak. Kelompok 190B bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Serang. DP3AKB menjadi pemateri dalam kegiatan penyuluhan ini. Sebagai upaya untuk pencegahan dalam menghalangi atau menahan terjadinya masalah kekerasan yang ada di sosial masyarakat. Kekerasan terhadap Wanita sudah merupakan masalah global, maka perlu koordinasi antar pemerintah untuk melakukan kerjasama penanggulangannya. Peningkatan kesadaran masyarakat (Public Awareness) penting untuk mengatasi terjadi kekerasan terhadap wanita, baik dalam konteks individual, sosial, maupun insititusional. Kelompok 190B juga memberikan kotak saran pada lingkungan Ciwaktu Lor sebagai salah satu wujud media atau fasilitas untuk warga melaporkan tindak kekerasan yang terjadi di lingkungan.

Jurnal Pengabdian Volume 2 Hanya Diisi Sirahan 2 Universitas
Mahasiswa PGSD Belajar Mengembangkan Bakat Anak-Anak dengan Lomba Mewarnai

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *