Educational Thought: Historical Discourse

Rabu (25/08/2021) Dr. Encep Suptiatna, M.Pd. dosen dari Universitas Pendidikan Indonesia membawakan topik yang sangat mengesankan di virtual summer school program pada hari ketiga, adapun tema dari topik yang beliau bawakan adalah “Banten Educational Thought: Historical Discourse”. Membahas sejarah pasti melekat dengan istilah Historia Magistra Vitae, adapun maksud dari kata-kata tersebut itu sejarah adalah guru yang terbaik, sejarah adalah sebuah pengalaman yang akan menjadian kita bijaksana dan pintar. Dengan demikian sejarah bukan hanya berarti mengenang masa lalu namun juga belajar untuk memperbaiki masa depan, kita bisa memperbaiki diri kita setiap hari karena kita belajar pada kisah kita sebelumnya. Jadi dapat ditarik kesimpulan sejarah memang betul-betul bermanfaat untuk kita semua, menjadikan kita lebih baik dan pintar dalam menghadapi kehidupan di masa yang akan datang. Menurut metodologi sejarah terdapat 3 tahapan di dalamnya yaitu Heuristik, Kritik, dan Historiografi.

Heuristik berarti mencari data dan fakta, adapun sumber dari data dan fakta tersebut berasal dari mulut responden, dokumen, artefak, dan lainnya. Kemudian untuk kritik terbagi menjadi dua bagian yaitu internal dan eksternal, dan untuk historiografi terbagi menjadi penafsiran (interpretasi), penjelasan (eksplanasi), dan penyajian (ekspose). Objek sejarah terbagi menjadi dua bagian yaitu objek yang bersifat artefak ialah benda-benda sebagai hasil daripada peristiwa itu. Kedua objek yang bersifat dokumen tertulis ialah prasasti, naskah, buku, atau panggilan tertulis lainnya yang merupakan bahan rekaman peristiwa tersebut. Dalam paparan, Dr. Encep menyebutkan juga bahwa kerajaan Banten dahulu kala ialah satu peradapan modern dengan kualitas pendidikan dan sumberdaya manusia yg tinggi.

Di sesi tanya jawab ada satu pertanyaan menarik dari bapak Zakaria seorang guru asal Indonesia, yang menanyakan apakah Kesultanan Banten sama popularnya dengan Kesulltanan Yogyakarta. Jawaban yang tidak kalah menarik juga dipaparkan oleh pemateri, bahwa ternyata Kesultanan Banten memang tidak seaktif Kesultanan Yogyakarta, namun di dalamnya masih berada aktifitas yang dilaksanakan Kesultanan Banten namun saat ini hanya sebatas ritual kebudayaan yang seperti kegiatan mulud, haul sultan, dan beberapa acara ritual kebudayaan lainnya. Banten merupakan daerah yang sangat luar biasa, sejuta cerita yang terperangkap di dalamnya dan mesti kita gali bersama dan pelajari agar bisa lebih baik lagi kedepannya.

Virtual Summer School Program Day #2
Pengumuman Kelulusan Tambahan Turnitin Genap 2020/2021

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *