Student Tolerance Attitude Development based on Etnopepagogy Teaching

WhatsApp Image 2021-09-08 at 19.43.26 (1)
WhatsApp Image 2021-09-08 at 19.43.26

Previous
Next

Senin (30/08/2021) topik Student Tolerance Attitude Development based on Etnopepagogy Teaching dibahas oleh seorang dosen asal Riau, yaitu Dr. Erlisnawati, M.Pd dalam summer school program PGSD UPI Kampus Serang. Indonesia adalah negara yang multikultural dengan beragam perbedaan dan juga kebudayaan. Keberagaman perbedaan itu terdiri dari beragam kebudayaan, bahasa, agama, dan masih banyak perbedaan lainnya. Atas dasar itu, Indonesia harus tetap menjunjung tinggi toleransi agar bisa hidup rukun, aman  dan damai. Pendidikan Indonesia juga memiliki tujuan untuk membangun rasa toleransi dalam berbagai perbedaan yang ada di Indonesia, siswa diajarkan agar memiliki capability dan juga attitude agar memiliki rasa tenggang rasa satu sama lain akan perbedaan yang ada di Indonesia. Dalam konteks ethno-pedagogy teaching local wisdom memiliki tiga bagian diantaranya adalah learning model, media, dan juga games yang akhirnya akan menghasilkan output development of tolerance.

Beragam model belajar, media, dan juga permainan bisa digunakan agar menumbuhkan rasa toleransi tinggi bagi siswa, salah contoh yang diberikan pemateri adalah permainan pacu jalur yang diteliti oleh Dr. Erlisnawati. Permainan pacu jalur ini dimainkan oleh banyak orang, sekitar 15-16 orang dalam sekali permainan oleh karena itu permainan ini akan meningkatkan rasa toleransi anak. Dalam olahraga internasional permainan pacu jalur ini dikenal dengan dragon boats, setelah pembahasan mengenai pacu jalur para peserta di persilahkan untuk menyampaikan pertanyaannya. Salah satu pertanyaan yang menarik keluar dari mahasiswa asal Filiphina yaitu Joanna, pertanyaan mengenai bagaimana penempatan local wisdom di Indonesia sedangkan dalam pelaksanaanya pembelajaran terpusat dengan menggunakan kurikulum nasional. Di kurikurulum Indonesia memang menggunakan kurikulum nasional dimana kurang lebih patokan pembelajaran di seluruh Indonesia itu sama, namun dalam pelaksanaan pembelajaran guru dapat menyesuaikan dan memodifikasi dengan menggunakan lokal wisdom. Dan dalam kurikulum juga sebetulnya telah di input lokal wisdom dalam muatan mata pelajaran, yaitu muatan lokal. Sehingga walaupun menggunakan kurikulum nasional di Indonesia tetap dapat melestarikan dan menerapkan local wisdom dalam pembelajaran sehari-hari.

Virtual Summer School Program Day #4
Virtual Summer School Program Day #6

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *